BAB1
Tinjauan Tentang Ilmu Budaya Dasar
A. PENDAHULUAN
Mata kuliah ilmu budaya dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan, tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari. Hal ini perlu, karena dirasakan kekurangan pada sistem pendidikan kita, baik pada tingkat menengah, maupun pada tingkat perguruan tinggi. Tidaklah dapat disangkal, bahwa ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia-manusia spesialis yang tidak berpandangan luas. Pada lulusan perguruan tinggi kita kurang mempunyai tempat yang sama untuk berpijak.mereka relatif terlalu mengesampingkan bidang-bidang yang lain. ini tidak berarti, bahwa mereka harus ikut camput bidang-bidang lain, tetapi agaknya keadaan ini yang membuat mereka seakan-akan buta akan dibanding lain.
dengan mendapatkan mata kuliah ilmu budaya dasar mahasiswa diharapkan nantinya melakukan latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan indonesia pada umumnya dan menimbulkan minta mendalaminya lebih lanjut, agar dengan demikian mahasiswa diharapkan turut mendukung dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif. Sesuai dengan namanya ilmu budaya dasar-kuliah ini hanya memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada mahasiswa untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus menerus mencari kebenara, keindahan, kebebasa, dalam berbagai bentuk, serta hubungannya dengan alam semesta, tuhannya, masyarakatnya dan juga penemuan dirinya sendiri, pendeknya dalam mencari hidup yang dirasanya lebih berguna. Jadi secara singkat dapatlah dikatanyakan bahwa setelah mendapatkan mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan :
1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan diluar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya sendiri dan mengapa
2. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungannya nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari
3. Kerelaan moral untuk kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
4. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat diberikan.
B. Pengertian ilmu budaya dasar
Secara sederhana ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah ilmu budaya dasar dikembangkan di indonesia sebagai oengganti instilah basic humanitiesm yang berasal dari instilah bahasa ingris “The Humanities”. Dengan mempelajari the humanities diandaukan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Ada 3 kelompok besar yang dikembukakan oleh Prof.Dr.harsya Bachtiar:
- Ilmu-ilmu Alamiah: bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta
- Ilmu-Ilmu Sosial: bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia
- Pengetahuan budaya: bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
C. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
1. Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutaman untuk kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masih-masihng, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotaan disiplin yang ketat.
4. Mengusahakan wahana komunitas para akademis agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. dengan memiliki satu bekal yang salam, para akademis diharapkan lebih lancar dalam berkomunikasi
D. Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah ilmu budaya dasar. Kedua masalah pokok itu ialah :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan kebudayaan yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaha( The Humanities ), baik dari segi masing-masihng keahlian ( disiplin ) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai ddisiplin dalam pengetahuan budaya.
2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran dan perasaan, tingkat laku, dan hasil kelakuan mereka
Didalam ilmu budaya dasar ini terdapat 8 pokok bahasan yaitu :
- Manusia dan kebudayaan
- Konsep ilmu budaya dasar dalam kesustraan
- Manusia dan cinta kasih
- Manusia dan keindahan
- Manusia dan penderitaan
- Manusia dan keadilan
- Manusia dan pandangan hidup
- Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan harapan
BAB2
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A.Manusia
Manusia terdiri atas beberapa unsur yang membangun dirinya menjadi seorang manusia. Manusia dapat diartikan dalam berbagai segi ilmu pengetahuan bahkan dalam segi terkecil sekalipun misal, filsafat. Terdapat 2 pandangan yang dapat menjelaskan mengenai unsur-unsur ini yakni:
o Manusia terdiri dari empat unsur yakni :
Jasad : wujud kasar manusia yang tampak , dapat diraba dan dilihat, serta menempati ruang dan waktu.
Hayat : unsur kehidupan, ditandai dengan gerak
Roh : bimbingan dan pimpinan Tuhan dimana bekerja secara spiritual dan merupakan suatu kemampuan mencipta secara konseptual.
Nafs : kesadaran tentang diri sendiri.
o Manusia sebagai suatu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
Id : merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious).
Ego : merupakan bagian atau struktur kepribadian yang berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
Superego : merupakan struktur kepribadian yang paling akhir dimana merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima ego dari sejumlah sumber yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri.
B. Hakekat Manusia
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan utuh.
Tubuh manusia adalah wujud nyata yang dapat dilihat, diraba, dan dirasa namun tidak abadi. Jiwa terdapat dalam tubuh, bersifat abstrak, tidak dapat dilihat, diraba maupun dirasa tetapi bersifat abadi.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budaya karena manusia dilengkapi oleh prnciptanya dengan akal, perasaan ,dan kehendak yang terdapat dalam jiwa manusia. Dengan akal, manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan kehendak, manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan atau sebaliknya. Dengan perasaan kita mampu menciptakan seni, dimana perasaan terbagi dua yang terdiri dari perasaan inderawi yang dirasakan oleh pancaindera dan perasaan rohani yang terdiri dari :
1. Perasaan intelektual : berkenaan dengan pengetahuan.
2. Perasaan estetis : berkenaan dengan keindahan.
3. Perasaan etis : berkenaan dengan kebaikan
4. Perasaan diri : berkenaan dengan harga diri
5. Perasaan sosial : berkenaan dengan kelompok masyarakat
6. Perasaan religius : berkenaan dengan agama dan hubungan dengan Tuhan YME.
C. Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi
Sebagai makhluk biokultural, manusia dapat dipelajari dari berbagai segi ilmu, baik dari ilmu kasar seperti, fisiologi, biokimia, patologi, psikobiologi, maupun ilmu kepribadian, seperti kemasyarakatan, psikologi sosial, kesenian dan lain-lain.
D. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Dimana manusia adalah makhluk yang hidupnya memiliki keterikatan dengan lingkungannya. Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu estetis dimana manusia menangkap dunia sekitarnya dan mengungkapkan kembali dalam lukisan , tarian atau karya seni lainnya, etis dimana manusia dapat menentukan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan kehidupan estetis dan religius dimana menjelaskan hubungan manusia dengan Tuhan. Semakin mendalam penghayatan terhadap tuhan semakin bermakna pula kehidupannya, dan akan terungkap pula kenyataan manusia individual atau kenyataan manusia subyektif yang memiliki harkat dan martabat tinggi.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Ilmu psikologis biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan anilisis tersendiri.
Dalam hal ini Menurut Francis L.K Hsu ada konsepsi bahwa di dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya mengandung delapan daerah yang seolah olah seperti lingkaran konsentris sekitar diri sendiri yang dapat dijelaskan dari dalam keluar yakni
No 7 dan No 6 : daerah tak sadar dan sub sadar yang keduanya terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang terdesak ke dalam dan tidak disadari oleh individu
No 5 : kesadaran yang tak dinyatakan yang terdiri dari pikiran dan gagasan yang disadari oleh individu tetapi disimpan di dalam jiwanya oleh karena berbagai hal. Hal itu disebabkan ada kemungkinan, bahwa :
o Ia takut salah dan takut dimarahi orang apabila ia menyatakannya atau karena ia punya maksud jahat.
o Ia sungkan menyatakannya, atau karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons dan pengertian baik dari sesamanya atau takut bahwa walau diberi respon, respons itu sebenarnya tak diberikan dengan hati ikhlas atau juga karena ia takut ditolak mentah-mentah.
o Ia malu karena takut ditertawakan, atau karena ada perasaan bersalah yang mendalam
o Ia tidak bisa menemukan kata-kata atau perumusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan tadi kepada sesamanya.
No 4 : kesadaran yang dinyatakan dimana terdiri dari pikiran dan gagasan yang disadari oleh individu dan dinyatakan secara terbuka.
No 3 : lingkaran hubungan karib dimana berisi konsepsi tentang benda , hewan atau manusia yang dapat diajak bergaul secara mesra dan karib
No 2 : lingkarang hubungan berguna dimana berisi konsepsi tentang benda , hewan atau manusia yang dapat didasarkan pada fungsi kegunaan dari benda, hewan atau manusia tersebut.
No 1 : lingkaran hubungan jauh dimana berisi dari pikiran dan sikap manusia mengenai benda ,alat-alat dan manusia yang ada dalam kebudayaan namun jarang sekali mempunyai arti dalam kehidupan sehari-hari.
No 0 : lingkaran dunia luar dimana berisi pikiran-pikiran yang hampir sama dengan no 1 namun lebih ditanggapi dengan sikap masa bodoh.
D. Pengertian Kebudayaan
Secara umum, kebudayaan dapat diartikan “ segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya ; atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya.
Secara praktis kebudayaan merupakan sistem nilai dan gagasan utama dimana terwujud dalam tiga sistem kebudayaan yaitu :
• Sistem ideologi yang meliputi etika, norma , atas istiadat dan peraturan hukum sebagai pengarahan untuk sistem sosial dan berupa interpretasi operasional dari system nilai dan gagasan utama yang berlaku dalam masyarakat.
• Sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial dalam masyarakat, baik yang terjalin didalam lingkungan kerabat, maupun yang terjadi dengan masyarakat lebih luas serta pemimpin-pemimpinnya. Pengendalian masyarakat dan pemimpin berkembang dengan nilai budaya dan gagasan utama yang berlaku.
• Sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaannya sesuai dengan nilai budaya yang berlaku. Dalam kebudayaan yang terutama agraris, misalnya dengan sendirinya system teknologi sesuai dengan keperluan pertanian.
E. Unsur-Unsur Kebudayaan
C.Kluckhohn dalam karyanya “Universal Categories of Culture” mengemukakan bahwa ada 7 unsur kebudayaan universal, yaitu :
1. Sistem religi : merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia taku, sehingga menyembahNya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2. Sistem organisasi kemasyarakatan : merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Hal ini berhubungan dengan sosial masyarakat.
3. Sistem pengetahuan : merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Hal ini berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sisyem-sistem ekonomi : merupakan produk manusia sebagai homo economicus. Hal ini berhubungan dengan pekerjaan dan tingkat ekonomi manusia.
5. Sistem teknologi dan peralatan : merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Hal ini berhubungan dengan hasil teknologi berupa peralatan untuk membantu kerja manusia,
6. Sistem bahasa : merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Hal ini berhubungan dengan bahasa baik dalam lisan maupun tulisan.
7. Sistem kesenian : merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Hal ini berhubungan dengan keindahan dari hasil karya manusia.
F. Wujud Kebudayaan
Berdasarkan dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud yaitu :
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut sistem budaya, bersifat abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup
2. Kompleks aktivitas :
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial. System social ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain berdasarkan adat tata kelakuan.
3. Wujud sebagai benda :
Kebudayaan dapat berwujud benda yang diam hingga benda yang bergerak, baik yang dipergunakan manusia dalam proses kebudayaan itu sendiri maupun benda yang dihasilkan oleh kebudayaan manusia itu sendiri.
G. Orientasi Nilai Budaya
Sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan secara universal menyangkuti lima pokok kehidupan manusia yaitu:
1. Hakekat Hidup Manusia (MH)
Hakekat hidup pada setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem, dimana ada kebudayaan yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang yang mengisi hidup.
2. Hakekat Karya Manusia (MK)
Pada setiap kebudayaan hakekat karya manusia memiliki arti berbeda-beda,
ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, kedudukan atau kehormatan, dll.
3. Hakekat Waktu Manusia
Hakekat waktu pada setiap kebudayaan berbeda dimana ada yang mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini dan masa depan.
4. Hakekat Alam Manusia
Ada kebudayaan dimana manusia diajarkan untuk memanfaatkan keadaan dan hasil alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang mengajarkan bahwa manusia harus hidup harmonis dengan alam.
5. Hakekat Hubungan Manusia
Ada kebudayaan yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, dan ada pula yang berpandangan individualistis.
H. Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitive yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya.
Terjadinya perubahan kebudayaan disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.
3. Adanya difusi kebudayaan baik itu dengan masuknya kebudayaan baru, maupun dengan adanya penemuan-penemuan baru, seperti teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Dalam perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial, antara lain sistem politik, kekuasaan , dll. Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing yang berbeda, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Beberapa masalah yang menyangkut proses perubahan kebudayaan adalah :
A. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah diterima
B. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit diterima
C. Individu-individu manakah yang cepat menerima unsur-unsur yang baru
D. Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagai akibat akulturasi tersebut
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan yang baru, antara lain :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Pada suatu kebudayaan yang memiliki pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan, penerimaan unsur tersebut akan mengalami penyaringan dan hambatan sesuai dengan nilai yang ada.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan diterimanya unsur kebudayaan baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan
I. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan manusia dengan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain hubungan manusia dengan kebudayaan ini dapat dipandang dan dinyatakan sebagai dialektis yang berarti saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu l
1. Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi , yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia, dimana maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik dimasyarakatnya.
BAB3
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSTRAAN
Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan budaya untuk .
Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan :
1. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
budaya daerah dan budaya nasional
2.Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3.Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
4.Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
Unsur-unsur dari kebudayaan itu ada 6 :
1. Mata pencaharian hidup
2. Sistem Religi/ Kepercayaan
3. Peralatan dan teknologi
4. Ilmu Pengetahuan
5. Sistem organisasi kemasyarakatan
6. Bahasa dan kesenian
Karya sastra adalah penjabaran abstraksi, namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstraksi. Maka abstrak adalah cinta kasih, kebahagian, kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan dengan Ilmu Budaya Dasar dapat dihubungkan meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah sosial yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak .
Pendekatan Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dengan Kesusateraan
Seni adalah sebuah karya atau sastra yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.Ini dikarenakan seni merupakan ekspresi manusia terhadap sesuatu. Ilmu budaya dasar dinamakan Basic Humanities, yang berasal dari bahasa inggris yaitu The Humanities, dan bahasa latin, Humanus yang berarti manusia, berbudaya, dan halus. Maka dari itu apabila kita mempelajari the humanities maka kita akan menjadi manusia yang berbudaya, dan halus. Sedangkan sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia. Seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.Sastra lebih mudah untuk berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra merupakan penjabaran abstraksi. Dan sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.Filsafat yang juga mempergunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan yang digarap oleh filsafat adalah abstrak.Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.
1. Ada juga tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra dan karya sastra, yaitu :
1. Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra.
2. Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
3. Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
Ilmu Budaya Dasar dengan Kesusateraan sangat berkaitan dengan yang dinamakan Prosa dan Puisi. Karena sastra dalam negara Indonesia sangat mengutamakan tentang Prosa dan Puisi. Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat. Prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Contoh Prosa Lama :
1. Hikayat
Hikayat, berasal dari India dan Arab, berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh : Hikayat Hang Tuah, Kabayan, si Pitung, Hikayat si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.
2. Sejarah
Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh : Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
3. Kisah
Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Contoh : Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.
4. Dongeng
Dongeng, adalah suatu cerita yang bersifat khayal. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut :
• Fabel, adalah cerita lama yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut sebagai cerita binatang). Contoh : Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau, Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dan lain-lain.
• Mite (mitos), adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib. Contoh : Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian, Puntianak, Kelambai, dan lain-lain.
• Legenda, adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah. Contoh : Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu, dan lain-lain.
• Sage, adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban seseorang. Contoh : Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga, Panji, Smaradahana, dan lain-lain.-
• Dongeng jenaka, adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor. Contoh : Pak Pandir, Lebai Malang, Pak Belalang, Abu Nawas, dan lain-lain.
Contoh Prosa Baru :
1. Roman
Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. dugfiugs
Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
- Roman transendensi, yang di dalamnya terselip maksud tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat dipetik oleh pembaca untuk kebaikan. Contoh: Layar Terkembang oleh Sutan Takdir Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
- Roman sosial adalah roman yang memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan mengenai keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan. Contoh: Sengsara Membawa Nikmat oleh Tulis St. Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.
- Roman sejarah yaitu roman yang isinya dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau kehidupan seorang tokoh dalam sejarah. Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur St. Iskandar, Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.
- Roman psikologis yaitu roman yang lebih menekankan gambaran kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku tokoh utamanya. Contoh: Atheis oleh Achdiat Kartamiharja, Katak Hendak Menjadi Lembu oleh Nur St. Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.
- Roman detektif merupakan roman yang isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus kejahatan. Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh Suman HS, Percobaan Seria oleh Suman HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.
2. Novel
Novel berasal dari Italia. yaitu novella ‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perobahan nasib pelaku. lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
3. Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakam sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan telapi hat itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
4. Riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.I Habibie, Ki Hajar Dewantara.
Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιÎω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang unsur dari kebudayaan.puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di padatkan kata-katanya.
Macam-macam puisi dibedakan berdasarkan zaman :
• Puisi lama Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :
1. Jumlah kata dalam 1 baris
2. Jumlah baris dalam 1 bait
3. Persajakan (rima)
4. Banyak suku kata tiap baris
5. Irama
Ciri puisi lama:
• Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
• Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
• Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Jenis-Jenis Puisi Lama :
1. Mantra
2. Karmina (Pantun singkat)
3. Talibun
4. Syair
5. Gurindam
6. Pantun
• Puisi Baru : Puisi yang muncul karena pengaruh sastra barat. Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas dalam penggunaan rima, pilihan kata, serta irama.
Puisi bebas yang muncul pada tahun awal kemerdekaan yang dipelopori oleh Chairil Anwar. Puisi ini tidak mengutamakan bentuk puisi namun lebih mengutamakan isi dan makna dari puisi tersebut.
Kepuitisan, keartistikan, atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
• Figura bahasa
• Kata-kata yang ambiquitas
• Kata-kata berjiwa
• Kata-kata yang konotatif, dan
• Pengulangan
Jenis-Jenis Puisi Baru :
1. Balada
2. Himne
3. Ode
4. Epigram
5. Romansa
6. Elegi
7. Satire
8. Distikon
9. Terzina
10. Kuatrain
11. Kuint dll
Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
• Puisi dan Keinsyafan/Kesadaran Individual
Dengan membaca puisi kita diajak untuk dapat menjenguk hati / pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri. Karena melalui puisinya penyair menunjukkan kepada pembaca bagian lain dalam hati manusia, dan menjelaskan pengalaman setiap orang.
• Puisi dan Keinsyafan Sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Secara imaginatif, puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
1. Penderitaan atas ketidakadilan
2. Perjuangan untuk kekuasaaan
3. Konflik dengan sesamanya
4. Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
• Hubungan Puisi dengan Pengalaman Hidup Manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut ” pengalaman perwakilan “. Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar sekumpulan pengalaman langsung yang terbatas.
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
HAL-HAL POSITIF YANG DAPAT DIAMBIL UNTUK DITERAPKAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI :
1. Kita harus harus menerapkan sastra pada kehidupan sehari-hari
2. Kita sebagai makhluk harus membuat lebih banyak lagi karya-karya yang berhubungan dengan sastra agar sastra Indonesia menjadi lebih kaya lagi
3. Lebih peduli lagi dengan karya sastra yang ada di negara kita sendiri
4. Menjadi individu yang lebih kreatif, motivatif, inovatif dan produktif, jangan hanya menjadi individu yang konsumtif, karena sastra apabila lebih digali lagi akan mendapat suatu karya yang baru dan lebih baik lagi
HAL-HAL NEGATIF YANG HARUS DITINGGALKAN UNTUK TIDAK DITERAPKAN LAGI DALAM KEHIDUPAN SEHATI-HARI :
2. Jangan menjadi seorang yang plagiat
3. dont look the book from the cover
4. Jangan menghina-hina produk dalam negeri
5. Tidak boleh tidak menghargai karya orang lain
6. Jangan menjadi manusia yang tidak berakal budi, yang tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang benar
BAB4
MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya, dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh ALLAH sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah – hikmah tersebut adalah :
1. Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
2. Bahwa fenomena cinta yang telah melekat didalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar didalam melestarikan kehidupan lingkungan.
3. Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama didalam kelanjutan hidup manusia, dalam kenal – mengenal antar mereka.
4. Fenomena cinta, jika diperhatikan merupakan pengikat yang paling kuat didalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesama mahluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru bumi.
B. Cinta Menurut Ajaran Agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi dipihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang – kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang – kadang mencintai orang lain, atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau ALLAH dan Rasul-Nya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
C. Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda – mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka didalam berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta – cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing – masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
D. Kemesraan
Kemesraan berasall dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupung yang sudah berumah tangga.
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain”.
Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah Roro mendut – Pronocitro.
E. Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi adalah karena Tuhan mencipta alam semesta. Seperti dalam surat Al-Furqon ayat 59-60 yang menyatakan, “Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa – apa diantara keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian Dia bertahta di atas singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal – soal yang perlu diketahui”. Selanjutnya ayat 60, “Bila dikatakan kepada mereka, sujudlah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih”.
BAB5
MANUSIA DAN KEINDAHAN
enurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adap kebiasaan yang indah.
Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
Nilai Estetik
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya.
Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan.
Keindahan itu sendiri datangnya dari Tuhan, seperti manusia yang merupakan ciptaaan Tuhan yang memiliki keindahan misalnya wanita menjadi cantik jika dari dalam dirinya cantik dan akan terpancar aura keindahannya, begitu pula dengan pria. Maka dari itu keindahan merupakan satu kesatuan.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1. Tata nilai yang telah usang
2. Kemerosotan Zaman
3. Penderitaan Manusia
4. Keagungan Tuhan
BAB6
MANUSIA DAN PENDERITAAN
A. PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menaggung. Derita artinya menaggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensiatas penderitaan bertingkat- tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat- tindaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
B. SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
1. Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dari kawannya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lam dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang ynag kuat berpikirnnya ia akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.
2. Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya di tempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi tapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang.
3. Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar- besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tkus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :
a. Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
b. Gemang
Merupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu disebabkan, karena ia takut akibat berda di tempat yang tinggi.
c. Kegelapan
Merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang di takuti, misalnya setan, pencuri. Orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang.
d. Kesakitan
Merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami. Seseorang yang takut diinjeksi sudah berteriak- teriak sebelum jarum injeksi ditusukan ke dalam tubuhnya. Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semua akan menimbulkan kesakitan.
e. Kegagalan
Merupakan ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta kembali, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.
Apa yang membuat seseorang menjadi phobia ?
Ahli- ahli medis mempunyai pendapat yang berbeda- beda dan banyak penderitaan yang mempunyai teori tentang asal mula dari ketakutan mereka. Kebanyakan phobianya dimulai dengan suatu schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu, misalnya pekerjaan baru, kematian dalam keluarga, suatu operasi atau sakit yang serius. Beberapa penderita mengatakan bahwa mereka memang merasa gelisah dan tertekan sejak masih kanak- kanak, tetapi phobia juga dapat berkembang dalam diri orang- orang yang kelihatannya tenang dan mantap.
Umumnya ada dua aliran tentang penyebab phobia. Ahli- ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli- ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemanya dan tidak perlu menemukan sebab- sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli- ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena sipenderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan sipenderita sepuluh kali lebih parah.
C. KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan bati dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala- gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a. Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
b. Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap- tahap gangguan kejiwaan adalah :
a. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala- gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhani.
b. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara
bertahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecah problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecah persoalan.
c. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab- sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuena ; hal- hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur- angsur akan menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
b. Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
c. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehiduapn sosial.
Proses- proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya kearah
a. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan shalat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
b. Negaif : trauma yang dialami diperlarutkan atau dipertuturkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :
1. Agresi berupa kemarahan yang meluap- meluap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya hypertensi (tekanan darah tinggi) atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2. Regresi adalah kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak- kanakan (infantil).
3. Fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama.
4. Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap- sikap sendiri yang negatif pada orang lain.
5. Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya.
6. Narsisme adalah self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain.
7. Autisme adalah gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1. Kota- kota besar
2. Anak- anak muda usia
3. Wanita
4. Orang yang tidak beragama
5. Orang yang terlalu mengejar materi
D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan budaya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengalami penderitaan.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka.
E. PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterkan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Penciptaan bom atom, rektor nuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti bom atom di Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reaktor nuklir di Unisovyet, kebocoran gas beracun di India, penggunaan peluru kendali dalam perang Irak. Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang, dan lain- lain.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa- peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
F. PENDERITAAN DAN SEBAB- SEBABNYA
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab- sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
a. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.
b. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/ ajab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
G. PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh yang bermacam- macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atautidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mangatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, ia berjuang menentang kekerasan, dan lain- lain.
BAB 7
MANUSIA DAN KEADILAN
A. PENGERTIAN KEADILAN
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas oleh orang lain.
B. KEADILAN SOSIAL
Untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak- hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Asas yang menuju keadilan sosial itu akan dituangkan dalam berbagai langkah dan kegiatan, antara lain melalui delapan jalur pemerataan, yaitu :
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3. Pemerataan pembagian pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
Keadilan dan ketidak adilan dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan / ketidak adilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidak adilan, menimbulkan daya kreatifitas manusia.
C. BERBAGAI MACAM KEADILAN
a. Keadilan legal atau keadilan moral.
b. Keadilan distribusi.
c. Keadilan komunikatif.
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.
D. KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar- benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan- perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata- kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat. Seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai diri sendiri.
Pada hakekatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.
Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik buruk.
Berbagai hal yang menyebabkan orang berbuat tidak jujur, mungkin karena tidak rela, mungkin karena pengaruh lungkungan, karena sosial ekonomi, terpaksa ingin populer, karena sopan santun dan untuk mendidik.
E. KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau, orang itu memang dari hatinya sudah erniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga atau usaha? Sudah tentu keuntungan itu diperoleh dengan tidak wajar. Yang dimaksud dengan keuntungan disini adalah keuntungan, yang berupa materi. Mereka yang berbuat curang menganggap akan mendatangkan kesenangan atau keenakan, meskipun orang lain menderita karenanya.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.
Bermacam- macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban, dan aspek teknik. Apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma- norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.
F. PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati- hati agar namanya tetap baik. Lebih- lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/ tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan- perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
a. Manusia menurut sifat dasarnya adalah mahluk moral.
b. Ada aturan- aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.
Ada tiga macam godaan yaitu deraja/ pangkat, harta dan wanita. Bila orang tidak dapat menguasai hawa nafsunya, maka ia akan terjerumus kedalam jurang kenistaan karena untuk memiliki derajat/ pangkat, harta dan wanita itu dengan mempergunakan jalan yang tidak wajar. Jalan itu antara lain, fitnah, membohong, suap, mencuri, merampok, dan menempuh semua jalan yang diharamkan.
Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat budi darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepada sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang, tanpa pamrih, takwa kepada Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.
G. PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, tingkah laku yan seimbang.
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma- norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia lain.
Oleh karena itu tiap manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.
BAB 8
MANUSIA DAN PANDANGAN
A. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau perimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Dengan demikian pandangan hidup itu bukannlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui kebenarannya.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur- unsur yaitu,cita- cita, kebajikan, usaha, keyakinan/ kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita- cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai engan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/ kepercayaan. Keyakinan/ kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.
B. CITA- CITA
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita- cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Bai keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa datang. Dengan demikian cita- cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita- cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita- citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor. Pertama, manusianya yaitu yang memiliki cita- cita; kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita- citakan; dan ketiga, seberapa tinggikah cita- cita yang hendak dicapai.
C. KEBAJIKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma- norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Kedua unsur itu terpisah bila manusia meninggal. Karena merupakan pribadi, manusia mempunyai pendapat sendiri, ia mencintai diri sendiri, perasaan sendiri, cita- cita sendiri dan sebagainya.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai mahluk Tuhan.
Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat, dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya.
Namun ada pula kebajikan semu, yaitu kejahatan yang berselubung kebajikan. Kebajikan semu ini sangat berbahaya, karena pelakunya orang- orang munafik. Yang bermaksud mencari keuntungan diri sendiri.
Faktor- faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal .
1. Faktor pembawaan (hereditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih didalam kandungan. Pembawaan adalah hal yang diturunkan atau dipusakai oleh orang tua.
2. Faktor lingkungan (environment) lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
3. Faktor pengalaman yang khas yang diperoleh. Baik pengalaman pahit yang sikapnya negatif, maupun pengalaman manis yang sikapnya positif.
D. USAHA / PERJUANGAN
Usaha/ perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita- cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup. Dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna.
Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sebaliknya pemalas membuat manusia itu miskin, melarat, dan berrarti menjatuhkan harkat dan martabatnya sendiri. Karena itu tidak boleh bermalas- malas, bersantai- santai dalam hidup ini.
E. KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Kayakinan / kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
a. Aliran naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hukum- hukumnya secara mutlak dikuasai Tuhan.
Bagi yang percayaTuhan, Tuhan itulah kekuasaan teringgi. Manusia adalah mahluk ciptaan tuhan. Karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran- ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran agama ada dua macam yaitu :
1. Ajaran agama dogmatis, yang disampaikan oleh Tuhan melalui nabi- nabi. Ajaran agama yang dogmatis bersifat mutlak (absolut), terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an dan Hadist. Sifatnya tetap tidak berubah- ubah.
2. Ajaran agama dari pemjuka- pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikira manusia, sifatnya relatif (terbatas). Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama termasuk kebudayaan, terdapat dalam buku- buku agama yang ditulis oleh pemuka- pemuka agama. Sifatnya dapat berubah- ubah sesuai dengan perkembangan jaman.
B. Aliran intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika/ akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menurut akal inilah yang baik, walaupunbertentangan dengan kekuatan hati nurani.
C. Aliran gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar atau tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir, maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi, apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani.
F. LANGKAH- LANGKAH BERPADANGAN HIDUP YANG BAIK
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Akan tetapi, yang terpenting seharusnya kita mempunyai langkah- langkah berpandangan hidup ini. Karena dengan mempunyai langkah- langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita- cita dengan baik. Adapun langkah- langkah itu sebagai berikut :
1. Mengenal
2. Mengerti
3. Menghayati
4. Meyakini
5. Mengabdi
6. Mengamankan
BAB 9
MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia dalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewenangan menaggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau emberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja manupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisikepentingan pihak lain.
B. MACAM- MACAM TANGGUNG JAWAB
Taggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, lalu dikenal beberapajenis tanggung jawab, yaitu :
a. Tanggung jawab terhadapdiri sendiri
b. Tanggng jawab trhadap keluarga
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
d. Tanggung jawab kepada bangsa/ negara
e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
C. PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
a. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai pewujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
b. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
BAB10
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
A. PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar atupun dalam kecemasan.
Sigmund freud ahli psikolanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
a. Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya.
b. Kecemasan neorotis (syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut sigmund freud kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
1. Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
2. Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).
3. Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
c. Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki macam- macam emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki,marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
B. SEBAB- SEBAB ORANG GELISAH
Apabila kita kaji sebab- sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut akan kehilangan hak- haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
C. USAHA- USAHA MENGHADAPI KEGELISAHAN
Mengatasi kegelisahan ini pertama- tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenag kita dapat berpikir tenang,sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
D. KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah kata dasar dari asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
E. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
F. KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal- usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
G. SEBAB- SEBAB TERJADINYA KETIDAKPASTIAN
Orang- orang yang pikirannya terganggutidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan.
1. Sebab- sebab orang tak berpikir dengan pasti adalah :
2. Obsesi
3. Phobia
4. Kompulasi
5. Histeria
6. Delusi
7. Halusinasi
8. Keadaan emosi
H. USAHA- USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam- macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung pada mental si penderita.
BAB11
MANUSIA DAN HARAPAN
A. PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup, orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan- pesan kepada ajlli warisnya.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu tejadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.
Antara harapan dan cita- cita terdapat persamaan yaitu :
• Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
• Pada umumnya dengan cita- cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
B. APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN ?
1. Dorongan kodrat
2. Dorongan kebutuhan
3. Kelangsungan hidup (survival)
4. Keamanan
5. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
6. Status
7. Pewujudan cita- cita
C. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal- hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
D. BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
1. Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
2. Kepercayaan pada diri sendiri
3. Kepercayaan kepada orang lain
4. Kepercayaan kepada pemerintah
5. Kepercayaan kepada Tuhan
Referensi: http://isharetogether.blogspot.com/